Pendahuluan
Ancaman pada bidang tekonologi
sangat lah tinggi, setiap saat teknologi terus berkembang setiap saat pula
selalu ada saja ancaman yang mengintai kita pengguna tekonologi, bahkan ancaman
– ancaman yang menunggu kesempatan untuk menyerang kita ini semakin banyak
variasi – variasi barunya dan tingkat kerusakan atau kerugian yang diakibatkan
juga bertambah tinggi.
Hal – hal ini terjadi karena dari
sisi Aspek Sosial yang kurang baik, seseorang yang berniat jahat atau melakukan
tindakan – tindakan kriminal pasti lah hubungan sosialnya juga tidak baik, oleh
karena itu hubungan sosial atau lingkungan sosial seseorang sangatlah
berpengaruh kepada sikap / tindakan seseorang , jika memilih lingkungan sosial
yang salah maka tidak menutup kemungkinan kita pun akan memiliki sikaf / tindakan
yang kurang baik, maka dari itu kita harus memiliki standar untuk lingkungan
seperti apa yang baik untuk kita bergaul dan lingkungan – lingkungan seperti
apa yang sebaiknya kita jauhi dan tidak berhubungan dengan lingkungan sosial
itu . Kita membuat ketentuan / peraturan untuk agar lebih mudah bagi kita
menentukan lingkungan yang baik buat kita, setelah memiliki standar sebaiknya
kita juga melakukan Selft Control atau kontrol terhadap diri kita, agar kita
tidak melanggar standar yang kita buat, karena denga kontrol diri yang baiklah
kita bisa tetap konsisten menjaga lingkungan sosial kita, dan tidak melanggar
peraturan – peraturan yang telah kita buat sendiri. Kontrol diri sangat lah
penting karena godaan yang mengganggu juga sangat banyak, contoh sederhana saja
di sekitar kita sangat banyak hal – hal yang dapat membuat kita terjerumus
dalam lingkungan yang sangat tidak baik seperti lingkungan orang – orang pecandu
narkoba dll.
Tadi adalah sedikit pengantar
mengenai Standard Vs Self Control, lebih jauhnya kita akan membahas hal ini
tapi dengan pembahasan yang sedikit berbeda karena Standard Vs Self Control
yang akan kita bahas ini dari materi Isu Keamanan Internet dalam Aspek
Sosialnya.
Tinjauan Pustaka
Pengertian Kontrol Diri
Harter
menyatakan bahwa : “Dalam diri seseorang terdapat suatu sistem pengaturan diri
( Self – Regulation ) yang memusatkan perhatian pada pengontrolan diri ( Self –
Control ). Proses pengontrolan diri ini menjelaskan bagaimana diri ( Self )
mengatur dan mengendalikan prilaku dalam menjalani kehidupan sesuai dengan
kemampuan individu dalam mengendalikan prilaku. Jika individu mampu
mengendalikan prilakunya dengan baik maka ia dapat menjalani kehidupan dengan
baik.”
Menurut Goldfiled dan Merbaum : “Kontrol diri diartikan sebagai kemampuan
individu untuk menyusun, membimbing,
mengatur, dan mengarahkan bentuk prilaku yang dapat membawa individu kearah
konsekuensi positif. Kontrol diri juga dapat diartikan sebagai perasaan bahwa
seseorang dapat membuat keputusan dan mengambil tindakan yang efektif untuk menghasilkan akibat yang diinginkan dan
menghindari akibat yang tidak diinginkan.”
Chaplin
menyatakan bahwa : “Kontrol diri adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku
sendiri, kemampuan untuk menekan atau merintangi impuls – impuls atau tingkah
laku impulsif.”
Hal yang sama
juga dikemukakan oleh Burger yang
mendefenisikan “Kontrol diri sebagai kemampuan yang dirasakan dapat mengubah
kejadian secara pasti karena individu dianggap mempunyai kemampuan dalam
mengelola prilaku.”
Pembahasan
Standard merupakan batasan – batasan yang
ditetapkan baik dalam perusahaan maupun organisasi, setiap organisasi atau
perusahaan pasti memiliki standard. Dan standard dari perusahaan itu lah yang
akan menjadi acuan atau pembimbing untuk kelangsungan hidup dari perusahaan
atau organisasi.
Self Control Merupakan seseorang
yang harus memiliki kontrol diri yang baik dalam khidupan sehari – harinya dan
dalam pekerjaannya agar dapat mengatur dan mengendalikan prilakunya tetap
positif.
Kesimpulan
Tinjauan pustaka dan Pembahasan diatas
saya menyimpulkan Standard merupakan batasan – batasan yang ditetapkan baik
dalam perusahaan maupun organisasi, dan Self Kontrol adalah kemampuan seseorang
untuk mengarahkan dirinya, mengendalikan dan mengatur dirinya agar selalu
bertidak positif.
Daftar
Pustaka
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0251_0607193_chapter2.pdf